4 Hal Esensial Ini Wajib Diketahui oleh ‘Business Traveler’
Pernah dengar istilah business traveler? Atau kamu termasuk salah satunya? Traveler jenis ini bukan bepergian untuk liburan, melainkan demi urusan kerja. Agendanya dipenuhi dengan meeting sana-sini dan mengharuskannya bolak-balik dari satu kota ke kota lainnya.
Selain dipenuhi dengan agenda bepergian ke berbagai kota, sebagai business traveler, kamu juga akan bertemu para klien. Inilah yang bikin kesan klien terhadapmu sangat penting. Bukan hanya menyangkut kredibilitasmu sebagai seorang profesional, tapi menciptakan kesan yang positif di mata klien juga dapat berpengaruh baik bagi keberlangsungan bisnis antara kedua belah pihak.
Demi berhasil menimbulkan kesan tanpa cela di mata klien, ada lima hal esensial yang mesti kamu ketahui dan perhatikan saat melakukan trip bisnis, yaitu:
1. Selalu sedia dalam koper: pakaian warna gelap.
Mengapa? Penampilanmu di depan klien sangatlah penting dalam menentukan nasib bisnismu. Salah satu tips andalan dalam berpakaian untuk sebuah perjalanan bisnis adalah gunakan pakaian berwarna gelap. Selain elegan, warna gelap juga dapat dipadukan dengan aksesori berbagai warna.
Tak hanya itu, warna gelap, seperti hitam, biru tua, atau cokelat tua juga dipercaya mampu menyamarkan noda yang menempel di pakaian. Bayangkan saja jika saat makan siang, pakaianmu terkena noda dan kamu tak punya waktu untuk berganti pakaian di hotel karena harus segera bertemu klien. Saat kejadian buruk semacam itu terjadi, kamu akan bersyukur karena telah memilih pakaian berwarna gelap.
Sedikit tips tambahan soal pakaian, hindari membiarkan pakaian terlipat selama berjam-jam dalam koper karena kondisi tersebut justru bikin pakaianmu kusut. Untuk mencegahnya, segera keluarkan pakaianmu begitu tiba di kamar hotel, kibaskan dan gantung di dalam lemari. Dengan begini, tiap helai pakaianmu bakal rapi saat hendak dikenakan.
2. Kedua istilah ini beda arti; pahami definisi direct flight dan non-stop flight!
Bagi seorang business traveler, waktu sangatlah berarti. Kata “terlambat†harus dibuang jauh-jauh karena bisa membuat citramu langsung minus di mata klien. Agar tak salah pilih penerbangan, kamu harus memahami istilah-istilah penting dalam industri ini.
Istilah direct flight dan non-stop flight barangkali sudah tak asing di telingamu, tapi apakah kamu tahu benar perbedaan antara keduanya? Direct flight, atau penerbangan langsung, memungkinkan kamu menggunakan satu pesawat yang sama untuk sebuah perjalanan jauh. Dalam penerbangan jenis ini, kamu tidak perlu berpindah pesawat untuk melanjutkan perjalanan meski pesawat bisa berhenti di beberapa bandara sebelum mencapai kota tujuan. Biasanya pesawat berhenti untuk menurunkan dan menjemput penumpang lain, sama seperti bus yang singgah di beberapa terminal.
Berbeda dengan non-stop flight atau penerbangan nonstop. Penerbangan jenis ini tidak akan berhenti di bandara lain sebelum sampai di kota tujuanmu, tak peduli seberapa jauh jarak yang ditempuh. Misalnya saja kamu memesan tiket pesawat dengan layanan non-stop flight dari Jakarta ke Amsterdam. Artinya, semenjak lepas landas di Jakarta, pesawat tidak akan berhenti di kota lain hingga mendarat di Amsterdam.
Sebagai seorang business traveler, kamu disarankan memilih non-stop flight. Dengan begitu, kamu bisa tiba di kota tujuan tepat waktu dan siap menjalankan segala agenda yang sudah disusun.
3. Kecil namun bisa menyelamatkanmu: energy bar dalam tas.
Kamu tidak pernah bisa menebak hal-hal yang mungkin terjadi sepanjang perjalanan. Bayangkan kamu berada dalam situasi seperti ini: jadwal penerbangan yang dipilih punya jeda waktu yang dirasa cukup untuk makan siang sebelum berangkat meeting. Namun, tiba-tiba saja penerbanganmu mengalami delay dan alhasil, kamu tiba di kota tujuan pada waktu yang terlalu mepet untuk mampir makan.
Kondisi lapar dan lelah membuatmu tidak fokus saat bertemu klien. Akibatnya perbincangan penting pun jadi kurang maksimal karena otakmu tak kuasa melawan perut yang meraung minta diisi. Jangan sampai klien memiliki kesan kalau kamu tak menaruh perhatian dan pemikiran penuh terhadap diskusi saat itu. Cegah kemungkinan tak mengenakkan ini dengan selalu sediakan energy bar dalam tas setiap melakukan trip bisnis. Penganan ini memang ditujukan bagi orang-orang yang butuh suapan energi secara instan. Energy bar biasanya mengandung sereal dan bahan kaya nutrisi pokok lainnya, yang berfungsi sebagai suplemen pengganti makanan.
4. Membantumu tetap terhubung seharian penuh: power bank.
Ketika melakukan trip bisnis, besar kemungkinannya kamu bakal berpindah tempat ke sana kemari dalam satu hari. Awalnya kamu berada di pesawat, lalu berpindah ke bandara, kendaraan, mampir ke tempat makan, tiba di hotel, dan seterusnya. Namun, di satu sisi kamu juga dituntut untuk selalu bisa dihubungi oleh siapa pun, baik rekan kerja atau klien, kapan dan di mana pun. Hal ini sudah tidak bisa didebat lagi.
Oleh karena itu, pastikan alat komunikasi apapun yang kamu bawa dalam kondisi aktif sepanjang hari. Baik itu telepon genggam, smartphone, iPad, atau laptop. Sayangnya, tidak semua tempat memungkinkan kamu dapat menge-charge alias mengisi ulang baterai gadget-mu. Inilah alasannya power bank itu adalah perangkat wajib bawa tiap melakukan trip bisnis! Tanpa perlu khawatir dan mencari-cari keberadaan stopkontak di sekitarmu, aktivitas menge-charge bisa kamu lakukan di mana pun.
Sebagai tambahan, pastikan kamu memilih power bank berdaya besar serta memiliki lebih dari satu port (sesuai kebutuhan), agar kamu bisa menge-charge beberapa gadget sekaligus dalam waktu bersamaan. Selain itu, ingatlah untuk selalu mengisi ulang daya power bank tiap malam saat kamu kembali ke hotel. Setelah digunakan seharian, daya yang tersisa dalam power bank-mu tentu tidak akan cukup untuk keesokan harinya. Lagi pula, menge-charge baterai power bank hingga penuh itu membutuhkan waktu yang relatif panjang dan malam hari adalah satu-satunya waktu yang kamu punya.
Cr : https://blog.traveloka.com